recent posts

Pengertian Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda Kelompok manusia yang berusia antara 10-24, 15-30, dan 15-35 serta yang secara psikologis mempunyai jiwa muda dan mempunyai identitas kepemudaan.

Sosialisasi Suatu proses sosial yang dilakukan oleh seseorang dalam menghayati (mendarah dagingkan) norma-norma kelompok tempat ia hidup sehingga menjadi bagian dari kelompoknya.

Peranan Pemuda dalam Masyarakat
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.
Selaku pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara.     
         
Kebijakan Pembinaan Pemuda sebagai Generasi Bangsa

1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kepemudaan
Tujuan: mewujudkan keserasian kebijakan pemuda di berbagai bidang pembangunan 
Kegiatan:
  • melakukan pengkajian kebijakan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan yang mendukung upaya pemberdayaan pemuda di bidang ekonomi dan sosial budaya, serta kesempatan berkreasi bagi pemuda
  • melakukan pengembangan berbagai materi komunikasi, informasi,dan edukasi (KIE) dan advokasi bagi pemuda dalam rangka lebih aktif berpartisipasi dalam berbagai bidang pembangunan
  • mengintegrasikan kebijakan pembangunan kepemudaan ke dalam berbagai kebijakan kepemudaan yang lainnya secara terpadu
  • melakukan intensifikasi kegiatan penelitian pengembangan masalah-masalah kepemudaan termasuk pemanfaatan dan pendayagunaan hasilnya.
2. Program Peningkatan Partisipasi Pemuda
Tujuan: memberikan peluang yang lebih besar kepada pemuda untuk memperkuat jati diri dan potensinya melalui partisipasi aktif dalam pembangunan, termasuk upaya penanggulangan berbagai masalah kepemudaan.
Kegiatan:
  • Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi pemuda
  • meningkatkan kualitas, kompetensi, kemandirian, dan profesialisme pengusaha kecil, menengah, dan koperasi muda
  • meningkatkan keterampilan dan keahlian tenaga kerja pemuda
  • mengembangkan kewirausahaan pemuda
  • meningkatkan pemahaman dan kesadaran pemuda tentang penggunaan iptek dan informasi
  • meningkatkan partisipasi dan kepedulian pemuda dalam pengelolaan lingkungan dan pelestarian SDA untk kesejahteraan dan kesinambungan pembangunan
Masalah-Masalah Generasi Muda
Internal 
  • perbedaan cara pandang dengan orang tua
Eksternal
  • Pengangguran
  • Penyalahgunaan Narkoba
  • Pemuda yang menjadi gelandangan
  • Westernisasi Culture
  • Pergaulan bebas
  • Kenakalan remaja
Media dan Tujuan Sosialisasi
Media yang biasa dipakai untuk sosialisasi:
  1. Keluarga. Orang pertama yang mengajarkan hal-hal yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan hidup manusia adalah anggota keluarga.
  2. Teman  sepermainan dan sekolah. Ketika anak behubungan dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dimiliki keluarga, ini merupakan sosialisasi yang kedua yang terjadi di sekolah dan antara kelompok sebaya serta teman sepermainan.
  3. Lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan proses sosialisasi lanjutan.
  4. Media Massa. Media massa dikatakan sebagai sarana dalam proses sosialisasi karena banyak memberikan informasi yang dapat menambah wawasan tentang permasalahan yang ada di sekitarnya.
Tahap-tahap sosialisasi
  1. Sosialisalisi primer : sosialisasi yang pertama dijalankan individu semasa kecil. Keluargalah yang berperan sebagai agen sosialisasi pada masa ini.
  2. Sosialisasi sekunder : proses yang dialami individu yang telah disosialisasikan ke dalam sektor baru dari dunia objektif masyarakat. Lembaga pendidikan, peer group, dan lembaga-lembaga lain diluar keluarga yang menjadi agen sosialisasi sekunder. 
Menurut George Herbert Mead
  • Tahap persiapan (Preparatory Stage) : Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
  • Tahap meniru (play stage) : Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak.
  • Tahap siap bertindak (Game Stage) : Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Pada tahap ini, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
  • Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage) : Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama, bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
Peran orang tua dalam sosialisasi
Peran orang tua dalam sosialisasi adalah sebagai agent of social control terhadap anak-anaknya, Berdasarkan sifatnya, dapat dikelomopokan dalam 2 sifat :
  • Preventif , yaitu suatu metode yang bersifat mencegah sebelum terjadinya kejadian.
  • Represif , yaitu suatu metode yang bersifat menekan agar kejadian tidak meluas atau menjadi parah.
Berdasarkan cara pengendaliannya :
  • Persuasif, yaitu  melalui ajakan atau bimbingan supaya orang dapat bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
  • Koersif, yaitu menekankan kekerasan atau ancaman dengan kekuatan fisik, dengan tujuan agar pelaku tidak mengulangi lagi perbuatannya yang menyimpang.
Sosialisasi PemudaProses kehidupan yang dialami oleh para pemuda tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat, proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi

Kesimpulan:
Pemuda merupakan satu identitas yang pontesial sebagi penerus cita-cita pejuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara Dan Bangsa Dan Agama, selain itu pemuda / mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah negara dan bangsa ini, oleh siapa lagi kalau bukan generasi muda selanjutnya, maka dari itu para pemuda harus mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitulah bangsa kita akan maju aman dan sentosa. Amien.






Pengertian Pemuda dan Sosialisasi Pengertian Pemuda dan Sosialisasi Reviewed by Cimayang on February 25, 2018 Rating: 5

No comments:

featured post

featuredpost/labeltest,labeltest,labeltest
Powered by Blogger.