recent posts

Peranan dan Tujuan Manajemen Personalia

Manajemen Personalia
Peranan dan Tujuan Personalia.
Personalia atau personnel sering juga disebut dengan istilah kepegawaian, yang mengandung arti keseluruhan orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi. Dengan demikian Manajemen Personalia adalah manajemen yang menitik beratkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia dalam suatu organisasi.

Menurut T. Hani Handoko, personalia adalah seorang manajer dan sebagai manajer harus melasksanakan fungsi-fungsi dasar manajemen tanpa memperdulikan apapun hakekat fungsi operasional.

Menurut Prof. Edwin B. Filippo, manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.

Dalam bentuk kerangka fungsi terbagi menjadi dua:
•  Fungsi- fungsi manajemen :
a. Perencanaan (planning);
b. Pengorganisasian (organizing);
c. Pengarahan (directing);
d. Pengendalian (Controling ).

• Fungsi-fungsi operasional :
a. Pengadaan tenaga Kerja (procurement);
b. Pengembangan (development);
c. Kompensasi;
d. Integrasi;
e. Pemeliharaan (maintenance);
f. Pemutusan hubungan kerja (separation).


Adapun penjelasan singkat mengenai bagian fungsi-fungsi di atas adalah sebagai berikut.
 Perencanaan (Planning).
    Perencanaan berarti penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. Dengan kata lain proses penentuan akan melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran penuh dari Manajer personalia, dengan keahliannya dalam bidang sumber daya manusia.

  Pengorganisasian (organizing).
   Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan , personalia, dan faktor-faktor fisik . Apabila serangkaian tindakan telah ditentukan, organisasi harus disusun untuk melaksanakannya.
 Pengarahan (directing).

    Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan (pemberian perintah).
 Pengendalian (controlling).

   Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.

 Pengadaan tenaga kerja (procurement).
   Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan . Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya. Mencakup dari perencanaan sumber daya manusia, analisi jabatan, penarikan pegawai, penempatan kerja, orientasi kerja (job orientation).
 Pengembangan (development).
   Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang semakin rumit.
Cakupan pengembangan yakni:
a. Pendidikan dan pelatihan (training and development).
b. Pengembangan (karier).
c. Penilaian prestasi kerja.


 Kompensasi (compensation).
Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi berupa:
- Balas jasa langsung terdiri dari:
a. Gaji / upah.
b. Insentif
- Balas jasa tak langsung terdiri dari:
a. Keuntungan (benefit).
b. Pelayanan/kesejahteraan.

 Integrasi (integration).
   Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat , dan organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti. 

Beberapa cakupan integrasi :
  1. Kebutuhan karyawan.
  2. Motivasi kerja.
  3. Kepuasan kerja.
  4. Disiplin kerja.
  5. Partisipasi kerja.
 Pemeliharaan (maintenance).
   Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani (fisik) karyawan, dan kesehatan serta keselamatan kerja.

Pemeliharaan tenaga kerja mencakup:
  1. Komunikasi kerja.
  2. Motivasi kerja.
  3. Kepuasan kerja.
  4. Disiplin kerja.
  5. Partisipasi kerja.
 Pemutusan Hubungan Kerja (separation).
  Jika fungsi pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan karyawan, adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.

Tujuan personalia adalah mengembangkan atau meningkatkan kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja kepada organisasi atau perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Para manajer dan departemen sumber daya manusia mencapai maksud mereka dengan memenuhi tujuannya.

Tujuan personalia lainnya ialah mendayagunakan tenaga kerja atau pegawai secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maksimal dengan disertai pemeliharaan yang sebaik-baiknya hingga timbul rasa bahagia dan sejahtera kepada mereka.


Empat tujuan manajemen personalia adalah sebagai berikut.
a. Tujuan Sosial.
Tujuan sosial manajemen personalia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.

Organisasi atau perusahaan bisnis merupakan bagian yang integral dari kehidupan masyarakat. Perusahaan akan menjadi efektif selama menjalankan aktivitas yang dibutuhkan masyarakat. Kontribusi perusahaan terhadap masyarakat mengindikasikan, faktor di luar organisasi akan berpengaruh terhadap aktivitas dan kemajuan organisasi.

b. Tujuan Organisasional.
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Departemen sumber daya manusia meningkatkan efektivitas organisasional dengan cara:
  • Menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan bermotivasi tinggi.
  • Mendayagunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif.
  • Mengembangkan kualitas kerja dengan membuka kesempatan bagi terwujudnya aktualisasi diri karyawan.
  • Menyediakan kesempatan kerja yang sama bagi setiap orang, lingkungan kerja yang sehat dan aman, dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak karyawan.
  • Mensosialisasikan kebijakan sumber daya manusia kepada semua karyawan.
Kunci kelangsungan hidup organisasi terletak pada efektivitas organisasi dalam membina dan memanfaatkan keahlian karyawannya dengan berusaha meminimalkan kelemahan mereka. Tanpa adanya tenaga kerja yang kompeten, suatu organisasi atau perusahaan akan berjalan biasa-biasa saja, walaupun organisasi itu mampu bertahan.

c. Tujuan Fungsional.
Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Departemen sumber daya manusia semakin dituntut untuk mampu menyediakan program-program rekrutmen dan pelatihan ketenagakerjaan. Departemen sumber daya harus mampu berfungsi sebagai penguji realitas ketika para manajer lini mengajukan gagasan dan arah yang baru.

d. Tujuan Individual.
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak dicapai melalui aktivitasnya dalam organisasi. Apabila tujuan pribadi dan tujuan organisasi tidak harmonis, karyawan mungkin akan memilih untuk menarik diri atau keluar dari perusahaan. Konflik antartujuan organisasi dapat menyebabkan kinerja karyawan rendah, ketidakhadiran, bahkan sabotase. Dengan demikian, aktivitas sumber daya manusia haruslah terfokus pada pencapaian keharmonisan antara pengetahuan, kemampuan, kebutuhan, dan minat karyawan dengan persyaratan pekerjaan dan imbalan yang ditawarkan oleh organisasi atau perusahaan bisnis.

Sebelumnya: Manajemen Personalia Bag.1

Peranan dan Tujuan Manajemen Personalia Peranan dan Tujuan Manajemen Personalia Reviewed by Cimayang on March 27, 2018 Rating: 5

No comments:

featured post

featuredpost/labeltest,labeltest,labeltest
Powered by Blogger.