recent posts

Pendekatan Etika Bisnis Dalam Pengambilan Keputusan

Definis Keputusan menurut para ahli sebagai berikut :
  • Ralph C. Davis, keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
  • Mary Follet, keputusan adalah sebagai suatu atau sebagai hukum situasi. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semuayang terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumannya atau ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
  • Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternative.
  • Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternative dan beberapa alternative.

Pengambilan keputusan:
  • George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
  • Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
  • James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / tehnik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

Tahapan-Tahapan Dalam Pengambilan Keputusan:
Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16). tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace ) 
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Ini merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace ) 
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4 .Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

Pendekatan-Pendetakan Etika Bisnis Dalam Pengambilan Keputusan:
1. Pendekatan stakeholder : pendekatan baru yang banyak digunakan khususnya  dalam etika bisnis.
2. Pendekatan bermanfaat : Pendekatan bermanfaat (utilitarian approach), yang didukung oleh filsafat abad ke-19, pendekatan bermanfaat itu sendiri adalah konsep tentang etika bahwa prilaku moral menghasilkan kebaikan terbesar bagi jumlah terbesar.
3. Pendekatan individualisme : Pendekatan individualisme adalah konsep tentang etika bahwa suatu tindakan dianggap pantas ketika tindakan tersebut mengusung kepentingan terbaik jangka panjang seorang indivudu.

Pohon Keputusan Sebagai Pendukung Dalam Proses Pengambilan Keputusan:
Model pohon keputusan (Decision Tree Model) merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya kedalam komponen-komponen, kemudian dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing. Dengan demikian, maka pimpinan tinggal memilih alternative mana yang sekiranya paling tepat untuk dijadikan keputusan. Pohon keputusan ini biasanya dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam proyek yang sedang ditangani. Selanjutnya Welch dan Comer memberikan definisi mengenai pohon keputusan (decision tree) sebagai berikut:
“The decision tree is a simple diagram showing the possible consequences of alternative decisions. The tree includes the decision nodes chance modes, pay offs for each combination, and the probabilities of each event.”

Menurut Welch, ada 4 komponen dari pohon keputusan yakni : 
  1. simpul keputusan, 
  2. simpul kesempatan, 
  3. hasil dari kombinasi, dan 
  4. kemungkinan-kemungkinan akibat dari setiap peristiwa yang terjadi. 
Hal yang kiranya penting dalam pohon keputusan adalah pengambil keputusan itu haruslah secara aktif memilih dan mempertimbangkanbetul-betul alternative mana yang akan dijadikan keputusan. Tipe analisis pembuatan keputusan mana yang akan digunakan sangat tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang rasional dapat dikemukakan terhadap masalah yang dihadapinya. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan informasi yang lengkap,upto-date dan dapat dipercaya kebenarannya, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan dengan baik. Pohon keputusan itu dinamakan juga diagram pohon karena bentuknya berupa diagram.

Diagram ini bentuknya seperti pohon roboh. Diagram pohon ini merupakan salah satu langkah yang diperlukan, misalnya dalam pengambilan rancangan bangun proyek. Konsep proses ini pada dasarnya mengikuti teori system, dimana antara komponen yang satu dengan komponen yang lain merupakan mata rantai proses yang berkesinambungan, yang saling bergantung

langkah-langkah yang perlu dilakukan secara berturut-turut sebagai berikut:
  • Mengadakan identifikasi jaringan hubungan komponen-komponen yang ada yang secara bersama-sama membentuk masalah tertentu yang nantinya harus dipecahkan melalui diagram keputusan. Masalah tertentu itulah yang merupakan masalah utama.
  • Masalah utama itu kemudian dirinci kedalam masalah yang lebih kecil.
  • Masalah yang sudah mulai terinci itu kemudian dirinci lagi kedalam masalah yang lebih kecil lagi. Begitu seterusnya, sehingga merupakan diagram pohon yang bercabang-cabang
Itulah sebabnya mengapa keputusan atau proses pengambilan keputusan yang dilakukan semacam itu dinamakan diagram pohon. Diagram pohon itu sangat bermanfaat bagi tim yang mengadakan analisis masalah untuk kemudian dipecahkan bersama-sama dalam tim itu karena masalahnya dan pemecahaanya saling berkaitan. Tanpa bantuan anggota tim lainnya masalah yang begitu kompleks tidak akan dapat dipecahkan.

CONTOH
Misalnya ketika ada seseorang ingin berinvestasi, lalu ada dua alternatif. Investasi di bisnis makanan, dimana jikalau untung maka mendapatkan Rp5juta, kalau rugi minus Rp3juta, kemungkinan bisa untung 40%, kemungkinan mengalami kerugian 60%. Alternatif kedua investasi di bisnis warnet, jika untung mendapat Rp15juta, jika rugi minus Rp25juta, probabilitas untung 70%, kemungkinan rugi 30%. Sang pengambil keputusan dihadapkan dengan dua buah keputusan, yang masing-masingnya memiliki kemungkinan rugi & untung. Lalu karena tak ingin mengalami rugi, ia malah mengambil plan Ø, alias tidak melakukan investasi di manapun. Keputusan ini (plan Ø) tak selamanya buruk, karena dalam kasus ini ia ingin bermain aman dan menunggu siapa tahu ada alternatif lain dimana keuntungan lebih besar & kemungkinan mendapat untung juga lebih besar.

Diagram Pohon Keputusan


Pendekatan Etika Bisnis Dalam Pengambilan Keputusan Pendekatan Etika Bisnis Dalam Pengambilan Keputusan Reviewed by Cimayang on March 23, 2019 Rating: 5

No comments:

featured post

featuredpost/labeltest,labeltest,labeltest
Powered by Blogger.