Dasar-Dasar Risiko dan Manajemen Risiko : Konsep Resiko, Pengertian dan Jenis Resiko, Pengertian Manajemen Resiko

KONSEP RISIKO

• Kehidupan Manusia dipenuhi dengan risiko, sehingga tak mungkin untuk menghindar dari risiko.
• Dalam kehidupan usahapun, atau dalam aktivitas suatu badan usaha atau perusahan tidak akan terlepas dari sebuah risiko, baik yang berkaitan dengan risiko usaha, maupun risiko non usaha.
• Persoalannya sekarang apa yang dimaksud dengan risiko dan bagaimana mengelola risiko?

manajemen resiko keuangan

Baca juga :

Bentuk Kepemilikan Perusahaan

Perusahaan yang dikendalikan pemerintah

PENGERTIAN RISIKO

Risiko merupakan bahasa yang populer dikalangan manusia, sehingga sudah menjadi bahasa sehari-hari. Akan tetapi para ahli berbeda pendapat ketika memberikan devinisi risiko. Hal ini disebabkan para ahli berbeda prespektif dalam membuat pengertian risiko. Berikut beberapa pengertian risiko menurut para ahli, diantaranya :

• Menurut Mehr&Cammack, risiko adalah kemungkinan yang tidak diharapkan.
• Abbas Salim berpendapat bahwa risiko adalah ketidak pastian atau  uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian(loss).
• Vaughan dalam Herman Darmawi memberikan pengertian risiko dilihat dari beberapa hal 
yaitu :  

1. Risiko adalah kans kerugian, artinya suatu keadaan di mana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan kerugian. Dalam bahasa statistik adalah tingkan probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas suatu peristiwa berada di antara nol dan satu.
3. Risk is Uncertainty (Risiko adalah Ketidakpastian)
4. Risk  is the Dispersion of actual from Expected results(Risiko adalah penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan

• Risk is the Probabilityof Any Outcome different The One Expected ( Risiko adalah Probabilitas suatu hasil berbeda dari yang diharapkan).
• Kesimpulan atau benang merahnya Risiko adalah Kemungkinan terjadinya  penyimpangan atau sesuatu yang buruk dari harapan yang dapat menimbulkan kerugian.

PENYEBAB RISIKO

• Peril (Bencana, Musibah) adalah  penyimpangan peristiwa sesungguhnya dari yang diharapkan. Bencana merupakan penyebab langsung terjadinya kerugian. Contohnya : Banjir, Tanah longsor , Gempa, Gelombang Laut yang tinggi, Gunung meletus, Kebakaran, Pencurian, Perampokan, Kematian dan sebagainya.

• Hazard(Bahaya) adalah keadaan yang menimbulkan atau meningkatkan terjadinya kerugian oleh bencana tertentu, misal : mengendarai mobil yang kencang di jalan raya, kecerobohan pemeliharaan rumah yang buruk, mendirikan bangunan yang tinggi tanpa perantara, dan lain sebagainya.

Macam-macam Bahaya (Hazard) :

1. Physical Hazard adalah suatu kondisi yang bersumber pada karakter secara fisik dari suatu objek yang dapat memperbesar kemungkinan terjadi suatu peril ataupun memperbesar terjadinya nsuatu kerugian. Contoh : Musim kemarau yang panjang, hutan-hutan mengalami kekeringan. Pohon-pohon banyak yang gersang karena dau-daun nya berguguran. Bila angin bertiup kencang pohon-pohon itu sering bergesekan dan menimbulkan suatu panas yang mudah sekali menimbulkan percikan api. Kondisi yang demikian dapat memperbesar kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran.
2. Moral Hazard adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang yang bersabgkutan yang berkaitan dengan sikap mental yang buruk atau pandangan hidup, serta kebiasaannya yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril ataupun suatu kerugian. Contoh : Ketidak jujuran adalah bahya moral yang dapat meningkatkan kemungkinan risiko
3. Morale Hazard adalah bahaya yang ditimbulkan oleh sikap ketidak hati-hatian dan kurangnya perhatian sehingga dapat meningkatkan terjadinya kerugian. Contoh : membuang puntung rokok sembarangan, sehingga dapat menimbulkan kebakaran; membuang sampah di sembarang tempat, sehingga menimbulkan bahaya banjir; memanjat dalam ketinggian tanpa memakai sabuk pengaman.
4. Legal hazard adalah suatu bahaya yang timbul karena mengabaikan undang-undang atau peraturan yang telah ditetapkan. Misalnya, karyawan mesin produksi yang mengoperasikan mesin tersebut, menurut peraturan harus mengenakan helm pelindung saat mengoperasikan mesin produksi, namun saat mengoperasikan mesin produksi, ternyata tidak menggunakan helm. Kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan terjadinya bahaya kecelakaan kerja.

Baca Juga :

Koperasi dan Yayasan

Perseroan Terbatas (PT)

JENIS-JENIS RISIKO

Risiko secara umum dapat dikelompokan menjadi :

1. Risiko Spekulatif, adalah risiko yang mengandung dua kemungkinan, yaitu kemungkinan yang menguntungkan atau kemungkinan yang merugikan. Risiko ini biasanya berkaitan dengan risiko usaha atau bisnis. Contoh : Perjudian, pembelian saham, pembelian valuta asing, saving dalam bentuk emas, perubahan tingkat suku bunga perbankan.
2. Risiko murni adalah risiko yang hanya mengandung suatu kemungkinan, yaitu kemungkinan rugi saja. Contoh : bencana alam seperi banjir, gempa, gunung meletus, tsunami, tanah longsor, kebakaran, resesi ekonomi, dan sebainya.

SUMBER-SUMBER RISIKO

Sumber risiko dapat diklasifikasikan menjadi : risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi.

• Risiko Sosial. Sumber utama risiko ini adalah masyarakat. Artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan merugikan. Misalnya pencurian, hura-hura, peperangan, vandalisme, dan sebagainya.
• Risiko Fisik. Ada banyak sumber rsisiko fisik, sebagian merufakan fenomena alam, dan sebagian karena tingkah laku manusia. Kebakaran adalah penyebab utama cidera fisik, kematian maupun kerusakkan harta. Kebakaran dapat disebabkan oleh petir, konsluiting kabel, gesekan benda maupun kecerobohan manusia.
• Risiko Ekonomi. Banyak risiko yang dihadapi manusia itu bersifat ekonomi, misalnya ; inflasi, resesi, fluktuasi harga dan lain-lain. Selama periode inflasi daya beli uang merosot. Para pensiunan dan oarang yang berpenghasilan tetap, tidak mungkin lagi dapat mempertahankan tingkat hidup sebagaimana biasanya..

Manajemen Risiko

Menejemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permaslahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.